Wednesday, April 24, 2013

WALAU


Walau penyair besar
Takkan sampai sebatas allah

Dulu pernah kuminta tuhan
Dalam diri
Sekarang tak

Kalau mati
Mungkin matiku bagai batu tamat bagai pasir tamat
Jiwa membumbung dalam baris sajak

Tujuh puncak membilang bilang
Nyeri hari mengucap ucap
Di butir pasir kutulis rindu rindu

Walau huruf habislah sudah
Alifbataku belum sebatas allah

1979

(Karya: Sutardji Calzoum Bachri)

LUKA


Ha ha
1976

              Husspuss
              Diamlah
              Kasihani mereka
              Mereka sekedar penyair
              Husspuss
              Maafkan aku
              Aku bukan sekedar penyair
              Aku depan
              Depan yang memburu
              Membebaskan kata
              MemanggilMu
Pot pot pot 
                  Pot pot pot
Kalau pot tak mau pot
                  Biar pot semau pot
Mencari pot
               Pot
Hei Kau dengar manteraku
                     Kau dengar kucing memanggilMu
                Izukalizu
       Mapakazaba
       Itasatali
       Tutulita
Papaliko arukabazaku kodega zuzukalibu
Tutukaliba dekodega zamzam lagotokoco
Zukuzangga zagezegeze zukuzangga zege
Zegeze zukuzangga zegezegeze zukuzang
Ga zegezegeze zukuzangga zegezegeze zu
Kuzangga zagezegeze aahh....!
Nama nama kalian bebas
Carilah tuhan semaumu

(Karya: Sutardji Calzoum Bachri)

HILANG (KETEMU)



Batu kehilangan diam
Jam kehilangan waktu
Pisau kehilangan tikam
Mulut kehilangan lagu
Langit kehilangan jarak
Tanah kehilangan tunggu
Santo kehilangan berak

Kau kehilangan aku


Batu kehilangan diam
Jam kehilangan waktu
Pisau kehilangan tikam
Mulut kehilangan lagu
Langit kehilangan jarak
Tanah kehilangan tunggu
Santo kehilangan berak

Kamu ketemu aku

(Karya: Sutardji Calzoum Bachri)

NGIAU


Suatu gang panjang menuju lumpur dan terang tubuhku mengapa panjang. Seekor kucing menjinjit tikus yang menggelepar tengkuknya. Seorang perempuan dan seorang lelaki bergigitan. Yang mana kucing yang mana tikusnya? Ngiau! Ah gang yang panjang. Cobalah tentukan! Aku kenal Afrika aku kenal Eropa aku tahu Benua aku kenal jam aku tahu jentara aku kenal terbang. Tapi bila dua manusia saling gigitan menanamkan gigi-gigi sepi mereka aku ragu menetapkan yang mana suka yang mana luka yang mana hampa yang mana makna yang mana orang yang mana kera yang mana dosa yang mana surga.

(Karya: Sutardji Calzoum Bachri)

PARA PEMINUM


Di lereng-lereng
Para peminum
Mendaki gunung mabuk
Kadang mereka terpeleset
Jatuh
Dan mendaki lagi
Memetik bulan
Di puncak
Mereka oleng
Tapi mereka bilang
- kami takkan karam dalam laut bulan –
Mereka nyanyi nyanyi
Jatuh
Dan mendaki lagi
Di puncak gunung mabuk
Mereka berhasil memetik bulan
Mereka menyimpan bulan
Dan bulan menyimpan mereka
Di puncak
Semuanya diam dan tersimpan

(Karya: Sutardji Calzoum Bachri)

TAPI


Aku bawakan bunga padamu
                                                 Tapi kau bilang masih
Aku bawakan resahku padamu
                                                 Tapi kau bilang hanya
Aku bawakan darahku padamu
                                                 Tapi kau bilang cuma
Aku bawakan mimpiku padamu
                                                 Tapi kau bilang meski
Aku bawakan dukaku padamu
                                                 Tapi kau bilang tapi
Aku bawakan mayatku padamu
                                                 Tapi kau bilang hampir
Aku bawakan arwahku padamu
                                                 Tapi kau bilang kalau
Tanpa apa aku datang padamu
                                                 Wah!

1976

(Karya: Sutardji Calzoum Bachri)